Senin, 17 Februari 2014

Teknokrat “SANG JUARA”


Ir. H. Aburizal Bakrie (lahir di Jakarta, 15 November 1946; umur 67 tahun) adalah pengusaha Indonesia yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar sejak 9 Oktober 2009. Ia pernah menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam kabinet yang sama, namun posisinya berubah dalam perombakan yang dilakukan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Desember 2005.
Dia adalah anak sulung dari keluarga Achmad Bakrie yang berasal dari Lampung dan Roosniah Nasution asal Langkat Sumatera Utara, pendiri Kelompok Usaha Bakrie, dan akrab dipanggil Ical. Selepas menyelesaikan kuliah di Fakultas Elektro Institut Teknologi Bandung pada 1973, Ical memilih fokus mengembangkan perusahaan keluarga, dan terakhir sebelum menjadi anggota kabinet, dia memimpin Kelompok Usaha Bakrie (1992-2004).
 Selama berkecimpung di dunia usaha, Ical juga aktif dalam kepengurusan sejumlah organisasi pengusaha. Sebelum memutuskan meninggalkan karier di dunia usaha, dia menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) selama dua periode (1994-2004).
Pada 2004, Ical memutuskan untuk mengakhiri karier di dunia usaha, setelah mendapat kepercayaan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009. Dan sejak terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2009-2010, waktu dan energinya tercurah untuk mengurus partai.
 Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Ical menduduki peringkat ke-30 dengan total kekayaan US$ 890 juta. Jika dibanding tahun 2010, peringkat Ical turun cukup drastis dari peringkat 10 ke peringkat 30. Jumlah ini berarti turun hingga US$ 1,2 miliar sekitar Rp 10,8 triliun atau sekitar 57% dibandingkan kekayaan Ical pada tahun 2010.
 “Teknokrat Sang Juara. Teknokrat Sang Juara. Teknokrat Sang Juara.” Itulah ucapan Abu Rizal Bakrie (ARB) dalam orasi ilmiahnya pada wisuda Perguruan Tinggi Teknokrat (11/12). Bagaimana tidak saya katakan 'Sang Juara'? Tiba-tiba saja perguruan tinggi swastamuda itu 'menikung' perguruan tinggi ternama di Indonesia dalam bidang robotik, bahasa Inggris dan Jepangnya,” lanjutnya. Kedatangan ARB sebagai seorang tokoh Lampung, wirausahawan sukses, politikus, dan negarawan ke acara Wisuda Teknokrat 2013 merupakan suatu kehormatan bagi segenap civitas academica Perguruan Tinggi Teknokrat. Dalam acara tersebut ARB memberikan motivasi dan kiat-kiat sukses sebagai wirausahawan. “Masyarakat tidak akan menanyakan pendidikan atau gelar apa yang sudah didapat, tetapi apa yang sudah kita lakukan untuk Negara ini,” tambah beliau. Dalam ceritanya, ARB juga mengalami beberapa kali kegagalan. “Namun kalau gagal, ya bangkit lagi. Tidak mengurung diri tanpa berbuat apa-apa,” kenangnya.


  Tidak hanya sendiri, ARB hadir bersama Nia Ramadhani, Ketua Yayasan Bakrie untuk Negeri yang juga sebagai artis sinetron terkenal. Secara mengejutkan Nia memberikan penghargaan berupa laptop dari Yayasan tersebut kepada wisudawan terbaik dari masing-masing perguruan tinggi, yaitu STMIK-AMIK, dan STBA Teknokrat. Acara tersebut menambah kesan mendalam bagi para wisudawan/wati Perguruan Tinggi Teknokrat, terutama bagi yang mendapatkan penghargaan.

 Tak kalah pentingnya, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P., pun memberikan pengarahan dan penghargaan bagi para wisudawan dan mahasiswa berprestasi. “Wisuda Teknokrat memang wisuda yang berbeda,” ungkap beliau terkesan dengan keunikan acara wisuda Perguruan Tinggi Teknokrat. “Selamat menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat. Jangan banyak bicara, namun perbanyak manfaat untuk masyarakat,” pesan Sjachroedin kepada para wisudawan.

 Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA, Koordinator Kopertis (Koordinator Perguruan Tinggi Swasta) Wilayah II menyatakan kebanggaannya terhadap Perguruan Tinggi Teknokrat. “Banyak yang bertanya Teknokrat itu berada dimana?”. Perguruan Tinggi Teknokrat telah mengangkat nama Kopertis Wilayah II di ajang pertemuan-pertemuan tingkat nasional karena seringnya menjuarai perlombaan tingkat nasional, bahkan internasional,” ungkapnya. “Dari tiga ribu lebih perguruan tinggi di Indonesia, hanya sedikit perguruan tinggi swasta yang dikenal di tingkat nasional, dan hampir tidak ada yang dari luar pulau Jawa,” tambah Diah.



  Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Teknokrat, Mahathir Muhammad dalam sambutannya menyatakan, ”Di tengah-tengah iklim demokrasi politik Indonesia yang hiruk-pikuk, korupsi dimana-mana, jiwa nasionalisme yang memudar, masih ada sebersit harapan bagi bangsa Indonesia, yaitu adanya generasi wisudawan Teknokrat hari ini.”  Penanaman optimisme ke dalam diri wisudawan dianggap perlu oleh Mahathir. “Dunia kerja tidak mudah dihadapi.  Banyak lika-liku menuju kesuksesan,” paparnya lagi.  

 Kegiatan wisuda ini juga dimeriahkan oleh segenap aktivis-aktivis kampus, para mahasiswa yang terlibat dalam segala organisasi kampus Perguruan Tinggi Teknokrat. Salah satu persembahan para mahasiswa adalah tari kreasi Lampung disertai dengan penerbangan Hexacopter karya UKM Robot, puisi berbahasa Inggris, dan puisi berbahasa Jepang. UKM Paduan Suara Teknokrat juga tidak letih-letihnya bernyanyi menghibur sampai dengan pengukuhan 1.118 wisudawan selesai.




0 komentar:

Posting Komentar

Animated Social Gadget - Blogger And Wordpress Tips